Yoh 14:7 | Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." |
Yoh 14:8 | Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami." |
Yoh 14:9 | Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. |
Yoh 14:10 | Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. |
Yoh 14:11 | Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. |
Yoh 14:12 | Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; |
Yoh 14:13 | dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. |
Yoh 14:14 | Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." |
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Sebagai orang yang beriman atau percaya kepada Yesus Kristus, kita semua dipanggil untuk senantiasa hidup dan bertindak 'dalam nama Yesus', secara khusus ketika sedang mengajukan aneka bentuk permohonan entah kepada Tuhan maupun saudara-saudari kita. Mengajukan permohonan 'dalam nama Yesus' berarti mohon segala sesuatu yang dapat menyelamatkan jiwa, maka belum tentu sesuai dengan selera atau keinginan pribadi, apalagi kalau yang diinginkan akan 'mematikan jiwa' alias hal-hal yang berlawanan dengan kehendak Tuhan. Sebagai umat beriman atau beragama hendaknya senantiasa mohon apa-apa yang dapat menyelamatkan jiwa manusia entah jiwa kita sendiri atau jiwa orang lain, dan dengan demikian pasti akan dikabulkan. Dalam Liturgi Gereja Katolik ada 4 (empat) permohonan atau ujud doa utama, yaitu bagi para pemimpin Negara atau masyarakat/bangsa, para pemimpin umat beragama atau Gereja, bagi mereka yang miskin dan berkekurangan dan bagi diri kita sendiri. Mengingat dan memperhatikan situasi Negara kita, dimana para pemimpin rasanya masih dijiwai oleh sikap serakah, maka marilah kita berdoa agar para pemimpin Negara kita dibebaskan dari perbudakan keserakahan, agar saudara-saudari kita yang miskin dan berkekurangan terbebaskan dari penderitaan, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan zaman.
· "Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu, tetapi kamu menolaknya dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi." (Kis 13:46-47), demikian kata Paulus dan Barnabas kepada orang-orang Yahudi, yang iri hati terhadap Paulus dan Barnabas seraya menghujatnya. Apa yang dikatakan oleh Paulus dan Barnabas ini kiranya juga sering menjadi kenyataan dalam hidup kita sehari-hari, yaitu kita kurang percaya kepada saudara-saudari kita yang setiap hari hidup dan bekerja bersama dengan kita, melainkan lebih percaya kepada orang lain, yang jauh. Kita sering iri hati kepada kesuksesan atau keberhasilan saudara-saudari kita dan kemudian berusaha untuk 'menghujatnya' melalui aneka cara alias menjelek-jelekkannya. Iri hati memang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang lain. Orang-orang Yahudi merasa kenal Allah tetapi tidak percaya kepada para utusan Allah, maka Paulus dan Barnabas meninggalkan mereka dan pergi kepada 'bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah', menurut orang-orang Yahudi. Apa yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas kiranya dapat menjadi teladan kita. Marilah kita tanpa takut dan gentar berani menegor saudara-saudari kita yang iri hati atau sombong, dan ketika mereka tidak mendengarkan kita baiklah dengan rendah hati kita tinggalkan mereka dan kemudian berpaling kepada orang lain yang siap sedia untuk mendengarkan kita. Sebagai orang beriman atau secara khusus yang percaya kepada Yesus Kristus kita semua dipanggil untuk 'menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah' alias kurang percaya kepada Allah/penyelenggaraan Ilahi.
Injil Yoh 14: 7-14
Dalam amanat perpisahan-Nya, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya: ”Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya: ”Te¬lah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
RENUNGAN:
Dengan tegas Yesus menyatakan kesatuanNya dengan Bapa di surga. Terkadang orang menuntut bukti yang jelas dan itulah yang terjadi pula dalam hidup Yesus. Bahkan orang-orang dekat Yesus juga meminta yang sama.
Dalam rangka itulah Yesus menjelaskan kepada mereka bahwa setiap orang yang telah melihat Dia telah melihat Bapa. Yesus adalah bukti nyata kehadiran Bapa di dunia. Maka ketika kita memandang Yesus, kita sudah melihat Bapa terutama dalam berbagai mukjizat Yesus bagi keselamatan manusia.
Berhadapan dengan situasi dunia dewasa ini, sikap yang perlu kita miliki adalah kesadaran akan kehadiran Yesus. Arus yang menarik kita untuk dekat dengan dunia dengan berbagai tawarannya yang menggiurkan justru menjadi tantangan bagi kita. Kadang ada keraguan dalam diri kita akan kehadiran Tuhan ditengah situasi dunia yang tidak menentu ini. Kita perlu sadar bahwa Tuhan selalu hadir walaupun kadang agak samar-samar bagi kita.
Salah satu tanda nyata adalah suara hati kita sendiri. Mendengarkan suara hati berarti mendengarkan suara Tuhan. Percayalah kehadiran Yesus di tengah kita berarti pula kehadiran Bapa pengasih dan itulah yang menyertai perjalanan hidup kita sampai saat ini.
Yesus milik semua orang yang beriman. Kalaupun orang tidak secara eksplisit mengungkapkan imannya, mereka menjadi satu kawanan karena mereka melakukan perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh Yesus. Itulah tanda bahwa orang itu berasal dari Allah, dan kita yakin juga percaya bahwa setiap permohonan yang dipanjatkan kepada Allah demi keselamatan dan kebaikan orang lain akan dikabulkan-Nya.