Definisi kecanduan adalah sebuah tingkah laku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik fisik, fisiologis maupun psikologis. Secara historis, kecanduan telah didefinisikan semata-mata untuk suatu hal yang berkenaan dengan zat adiktif (misalnya alkohol, tembakau, obat-obatan) yang masuk melewati darah dan menuju ke otak, dan dapat merubah komposisi kimia ke otak. Istilah kecanduan sendiri berkembang seiring dengan perkembangan kehidupan masyarakat, sehingga istilah kecanduan tidak selamanya melekat pada obat-obatnya tetapi dapat juga melekat pada kegiatan atau suatu hal tertentu yang dapat membuat seseorang ketergantungan secara fisik atau psikologis. Kata kecanduan (adiksi) biasanya digunakan dalam konteks klinis dan diperhalus dengan perilaku berlebihan (excessive). Konsep kecanduan dapat diterapkan pada perilaku secara luas, termasuk kecanduan teknologi komunikasi informasi (ICT) (Yuwanto, 2010).
Menurut Hovart (1989), kecanduan tidak hanya terhadap zat saja tapi juga aktivitas tertentu yang dilakukan berulang-ulang dan menimbulkan dampak negatif. Griffiths (Essau, 2008) menyatakan bahwa kecanduan merupakan aspek perilaku yang kompulsif, adanya ketergantungan, dan kurangnya kontrol. Cooper (2000) berpendapat bahwa kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi. Individu biasanya secara otomatis akan melakukan apa yang disenangi pada kesempatan yang ada. Orang dikatakan kecanduan apabila dalam satu hari melakukan kegiatan yang sama sebanyak lima kali atau lebih. Kecanduan merupakan kondisi terikat pada kebiasaan yang sangat kuat dan tidak mampu lepas dari keadaan itu, individu kurang mampu mengontrol dirinya sendiri untuk melakukan kegiatan tertentu yang disenangi. Seseorang yang kecanduan merasa terhukum apabila tak memenuhi hasrat kebiasaannya.
Berdasarkan uraian di atas maka kecanduan dapat di artikan sebagai suatu kondisi dimana individu merasakan ketergantungan terhadap suatu hal yang disenangi pada berbagai kesempatan yang ada akibat kurangnya kontrol terhadap perilaku sehingga merasa terhukum apabila tidak memenuhi hasrat dan kebiasaannya.
Di era teknologi ini, banyak orang bahkan anak - anak yang kecanduan internet. Hal ini sama saja bila seseorang yang tidak bisa menguasahi dirinya. Akibatnya Ia cenderung mengabaikan hal - hal lain yang tidak penting. Data dari Ahli psikiater, kecenderungan anak - anak yang kecanduan internet terus meningkat.
Hal ini bisa di cegah jika orang tua berperan aktif untuk menjelaskan kepada anak - anaknya, bahwa internet itu bisa sangat bermanfaat sejauh kita bisa menguasahi diri. Bagi kita dan keluarga kita sebagai umat Tuhan, penguasaan diri itu jauh lebih penting. Penguasaan diri, kita perlukan bukan hanya untuk kesaksian hidup kita di dunia, tetapi lebih dari itu untuk masa depan hidup kita bersama dengan Tuhan di Sorga ( 1Kor. 9 : 27 ).
Membiasakan diri untuk selalu memilih yang benar, mulia, adil, suci, manis di dengar yang disebut kebajikan dan patut di puji. ( Flp. 4 : 8 ) bisa mencegah kita dari kecanduan apapun, termasuk kecanduan internet
Flp. 4 : 8 " ...semua yang benar... Mulia... Adil.... Suci... Manis... Sedap di dengar... Kebajikan dan PATUT DIPUJI, PIKIRKANLAH SEMUANYA itu
Terima kasih Anda telah MENGSHARE berita penting ini.
No comments:
Post a Comment